Nyepi
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang
dirayakan setiap tahun Baru Saka. Hari ini jatuh pada hitungan Tilem
Kesanga (IX) yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang
berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup. Untuk itu umat Hindu melakukan
pemujaan suci terhadap mereka.
Pengertian Nyepi
Nyepi berasal
dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaanTahun
Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender caka, yang dimulai sejak
tahun 78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di
Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan
ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun
tutup, namun tidak untuk rumah sakit.
Tujuan utama
Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana
Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana
Agung/macrocosmos (alam semesta). Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat
beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.
Melasti, Tawur (Pecaruan), dan Pengrupukan
Tiga atau dua
hari sebelum Nyepi, umat Hindu melakukan Penyucian dengan melakukan upacara
Melasti atau disebut juga Melis/Mekiyis. Pada hari tersebut, segala sarana
persembahyangan yang ada di Pura (tempat suci) diarak ke pantai atau danau,
karena laut atau danau adalah sumber air suci (tirta amerta) dan bisa
menyucikan segala leteh (kotor) di dalam diri manusia dan
alam.
Sehari
sebelum Nyepi, yaitu pada "tilem sasih kesanga" (bulan mati yang
ke-9), umat Hindu melaksanakan upacara Buta Yadnya di segala
tingkatan masyarakat, mulai dari masing-masing keluarga, banjar, desa,
kecamatan, dan seterusnya, dengan mengambil salah satu dari jenis-jenis caru (semacam
sesajian) menurut kemampuannya. Buta Yadnya itu masing-masing
bernama Pañca Sata (kecil), Pañca Sanak (sedang),
dan Tawur Agung (besar).
Mecaru diikuti oleh upacara pengerupukan,
yaitu menyebar-nyebar nasi tawur,
mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan
dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga
bersuara ramai/gaduh. Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari
lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar. Khusus diBali, pengrupukan biasanya
dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang
merupakan perwujudan Buta Kala yang diarak keliling lingkungan, dan kemudian
dibakar. Tujuannya sama yaitu mengusir Buta Kala dari lingkungan sekitar.
Puncak acara Nyepi
Keesokan
harinya, yaitu pada pinanggal pisan, sasih Kedasa (tanggal
1, bulan ke-10), tibalah Hari Raya Nyepi sesungguhnya. Pada hari ini suasana
seperti mati. Tidak ada kesibukan aktivitas seperti biasa. Pada hari ini umat
Hindu melaksanakan "Catur Brata" Penyepian yang terdiri dari amati
geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati
karya (tidak bekerja),amati lelungan (tidak bepergian),
dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Serta bagi
yang mampu juga melaksanakan tapa, brata, yoga, dan semadhi.
Demikianlah
untuk masa baru, benar-benar dimulai dengan suatu halaman baru yang putih
bersih. Untuk memulai hidup dalam tahun baru Caka pun, dasar ini dipergunakan,
sehingga semua yang kita lakukan berawal dari tidak ada,suci dan bersih. Tiap
orang berilmu (sang wruhing tattwa jñana) melaksanakan brata
(pengekangan hawa nafsu), yoga (menghubungkan jiwa dengan paramatma (Tuhan)),
tapa (latihan ketahanan menderita), dan samadi (manunggal kepada Tuhan, yang
tujuan akhirnya adalah kesucian lahir batin).
Semua itu
menjadi keharusan bagi umat Hindu agar memiliki kesiapan batin untuk menghadapi
setiap tantangan kehidupan di tahun yang baru.
Ngembak Geni (Ngembak Api)
Rangkaian
terakhir dari perayaan Tahun Baru Saka adalah hari Ngembak Geni yang
jatuh pada "pinanggal ping kalih" (tanggal 2) sasih kedasa (bulan X).
Pada hari ini Tahun Baru Saka tersebut memasuki hari ke dua. Umat Hindu
melakukan Dharma Shanti dengan keluarga besar dan tetangga, mengucap syukur dan
saling maaf memaafkan (ksama) satu sama lain, untuk memulai lembaran
tahun
Acara Pengarakan Ogoh -ogoh di Ubud, Bali
Perayaan Nyepi di Bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar